Gardu Getah Pinus Kaliurip, Kemiri, Purworejo Beralih Fungsi Jadi Warung Remang-Remang

KEMIRI - Warga Desa Kaliurip Kecamatan Kemiri Purworejo dibuat resah dengan keberadaan warung yang berdiri di lahan perhutani. Warga mensinyalir warung sering digunakan sebagai tempat mesum. Sebagian warga juga menyebut warung tersebut sebagai warung remang- remang. Tidak hanya untuk mesum dan maksiat, warung di tepi hutan itu juga sering digunakan sebagai lokasi karaoke. “Belum lama ini, seorang warga mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia. Diduga korban mabuk dan kecelakaan sepulang dari karaoke di warung remang-remang itu,” ungkap Parjo Surip, 70, warga Kalirup RT 01 RW 02 yang dekat dengan lokasi warung Rabu (19/3).

Dikatakan Parjo Surip, kecelakaan itu terjadi Minggu (17/3) sekitar pukul 04.30. Saat itu, dirinya akan pergi ke Musala ikut jamaah sholat Subuh. Saat kejadian dia mendengar suara gaduh. Ketika dicek ternyata ada kecelakaan. Ada sepeda motor tergeletak di pinggir jalan di atas bangunan rumah miliknya yang belum jadi. “Banyak yang datang memberikan bantuan. Kedua korban dilarikan ke RS Palang Biru Kutoarjo. Tetapi satu meninggal dalam perjalanan,” terangnya.
Kades Kaliurip Triyanto, 34 membenarkan, ada korban kecelakaan karena mabuk sehabis pulang dari tempat karaoke di lahan perhutani Desa Kaliurip.”Pemerintah desa dan warga sebetulnya tidak setuju dengan keberadaan warung tersebut. Kami menilai cukup meresahkan. Sedianya, tempat itu untuk mengepul getah pinus di lahan perhutani. Siang hari digunakan warung kopi. Kalau malam digunakan untuk warung plus- plus disertai karaoke,” paparnya.
Triyanto mengungkapkan, pihaknya berupaya melarang operasinya warung remang-remang itu dengan memutus aliran listrik saat malam hari. Sehingga tempat tersebut tidak dipakai mabuk-mabukan dan karaoke. “Sempat berhenti beroperasi 15 hari. Namun kembali beroperasi. Warung karaoke mulai ramai di atas pukul 00.00 dan berlangsung hingga pagi hari,” ungkapnya.
Pemerintah Desa Kaliurip akan menemui petugas Perhutani dan meminta pengurus Perhutani menutup tempat tersebut. Alasannya, lokasi tersebut meresahkan warga.

Sumber: Purworejo Pos

Comments

Popular posts from this blog

SPOT MANCING DIPURWOREJO

Sawunggalih, Awal Berdirinya Kota Kutoarjo

Sejarah Desa Semawung Daleman