CALO TIKET KA STASIUN KUTOARJO SEMAKIN MERAJALELA

Khabar Purworejo. Penerapan tata peraturan baru oleh PT. KAI tidak berdampak besar terhadap praktik percaloan tiket di stasiun-stasiun KA. Walupun PT. KAI telah menerapkan suatu aturan-aturan bahkan punishment yang cukup berat terhadap para calo tiket yang tertangkap, namun tidak menyurutkan para calo-calo tiket tersebut.
Dari hasil investigasi dengan lokasi di sebuah Stasiun di Jawa Tengah bahwa praktik-praktik percaloan tiket semakin merajalela dan menggunakan modus-modus operandi yang terus berkembang. Para calo tiket bekerja secara team work dan berkelompok, mereka mempunyai anggota masing-masing yang mempunyai tugas dan tanggung jawab berbeda dan dipimpin oleh satu orang sebagai koordinator mereka.

Praktek Calo Tiket sangat susah untuk diberantas walaupun pihak PT. KAI telah menerapkan peraturan-peraturan untuk mempersempit ruang gerak mereka, namun semakin mereka ditekan dengan peraturan-peraturan yang ada, semakin berkembang modus operandi ataupun sistem operasi mereka karena menyangkut kebutuhan perut.
Dari hasil pengamatan dapat dikemukan suatu kesimpulan bahwa
  1. Para calo-calo tiket muncul dan tumbuh karena adanya sistem tiket yang dilakukan oleh PT. KAI itu sendiri. (Susahnya untuk mendapatkan tiket KA untuk bepergian dimana penumpang harus memesan jauh hari sebelumnya, tidak bisa membeli tiket secara mendadak, harus sesuai dengan kartu identitas yang ada) merupakan suatu peluang bagi para calo tiket.
  2. Masih adanya  orang dalam PT. KAI yang berperan dalam mengusahakan tiket KA bagi  para calo.
  3. Sistem yang diterapkan PT. KAI tidak didukung dengan kuantitas angkutan, sehingga masih banyak para penumpang yang tidak bis terangkut.
  4. Peran penegak hukum yang belum maksimal
Calo tiket KA muncul dikarenakan adanya peluang dimana banyak para penumpang yang tidak bisa melakukan suatu perjalanan karena sistem pembelian tiket yang diterapkan oleh PT. KAI
"Penumpang harus merencanakan berpergian jauh hari sebelumnya. Bagimana kalau sifatnya mendadak, keluarga sakit atau meninggal?, bagaimana seandainya kita sudah memesan tiket jauh hari sebelumnya tetapi keberangkatan gagal dikarenakan ada musibah atau hal lainnya?"
itulah yang menjadikan suatu peluang para calo, sasaran mereka adalah para penumpang dalam kondisi tersebut.
Pokok persoalan yang paling utama sebenarnya masih adanya orang dalam yang termasuk kelompok ataupun sindikat para calo tersebut. ini adalah permasalahan yang paling, ataupun sangat-sangat vital apabila PT. KAI benar-benar ingin memberantas praktek percaloan maka yang harus dibersihkan terlebih dahulu adalah orang-orang dalam yang mengusahakan tiket bagi para calo. Karena tanpa keberadaan orang-orang ini para calo tidak akan bisa berbuat banyak.
Sistem yang diterapkan PT. KAI belum diimbangi dengan penambahan jumlah gerbong ataupun umlah kereta. Sehingga tidak semua penumpang dapat langsung terangkut, hal ini juga merupakan peluang bagi praktik percaloan tiket KA.
Peran Penegak Hukum yang belum maksimal, hal ini dapat dilihat bahwa para penegak hukum hanya menjangkau para pelaku di level bawah, tidak bisa menjangkau para pemain kelas kakap ataupun para cukong dari kelompok calo ini.  Walaupun sebenarnya sudah ada bukti yang kuat yang mengindikasikan bahwa seseorang terlibat dalam praktik percaloan tiket KA, namun pihak penegak hukum belum mampu berbuat banyak.

Praktek Calo Tiket KA semakin hari semakin merajalela dan sangat sulit diberantas, harus disadari bahwa ini dikarenakan beberapa hal yang telah dikemukan diatas. Permasalahan-permasalahan tersebut yang menjadikan praktek calo tiket sangat susah diberantas, dan yang tidak kalah pentingnya bahwa praktek calo merupakan mata pencaharian yang merupakan harapan bagi keluarga mereka.

Comments

Popular posts from this blog

SPOT MANCING DIPURWOREJO

Sawunggalih, Awal Berdirinya Kota Kutoarjo

Sejarah Desa Semawung Daleman