Posts

Showing posts from November, 2012

Sego Penak Kuliner dari Purworejo

KR.P esona kuliner di Kabupaten Purworejo seperti tidak ada habisnya. Setiap kawasan mempunyai menu khas yang tidak terdapat di wilayah lainnya. Jadi, jika ingin mencicip berbagai makanan khas, tinggal pilih mau ke mana arah yang dituju. Wilayah selatan kabupaten itu juga menyimpan kuliner khas bahkan sangat tradisional, yakni sego penek. Sego penek merupakan masakan yang mengkombinasikan nasi dengan sayur lodeh nangka dan daging atau jeroan ayam. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan makanan itu pertama kali muncul. Namun masakan itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Bahkan sebagian mempercayai kalau sego penek menjadi asupan energi tentara republik yang berjuang di wilayah selatan Purworejo. "Tidak ada yang tahu pasti kapan sego penek mulai dikenalkan. Namun sudah sejak jaman perjuangan, banyak pejuang yang makan," kata Suparti (60) pedagang sego penek asal Desa Kalirejo Kecamatan Bagelen.

Purworejo Terima Penghargaan, Karena Konsisten Tampil di TMII

Anjungan Jawa Tengah TMII Drs Koedarminto MM, menyampaikan terimaksih kepada Purworejo yang bisa menampilkan seni budaya lokal dengan baik dan meriah. “Kami harapkan bagi kabupaten lain juga akan berbuat sama seperti Purworejo dalam mengisi acara di Anjungan Jateng TMII,”harapnya.  Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Purworejo mempunyai komitmen untuk terus melestarikan dan nguri-uri  seni budaya asli dari Purworejo. “Siapa lagi kalau bukan masyarakat Purworejo sendiri yang melestarikan, termasuk warga Purworejo yang ada di Jakarta juga harus ikut melestarikan. Makanya, kalau masyarakat Purworejo yang ada di Jakarta punya gawe, ya nanggap seni dari Purworejo” harapnya.  Gelar seni budaya dan bazaar produk Purworejo di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, memang menjadi gelar seni budaya yang tak biasa. Pasalnya, banyak pejabat Purworejo yang hadir, antara lain Bupati Purworejo, Sekda Purworejo, K...

Dua Tahun Penjara Untuk sang Penggelap 26 Mobil

Luluk Fauziah (38), warga Desa Triwarno RT 01 RW 02 Kecamatan Banyuurip dijatuhi humuan dua tahun penjara dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri Purworejo Selasa (31/7). Guru cantik sebuah sekolah swasta di Purworejo ini dinyatakan bersalah dalam perkara penggelapan mobil rental. Majelis Hakim yang diketuai Alex Pasaribu SH dengan hakim anggota Estafana Purwanto SH dan Ermila Widikartiawati SH juga menolak pledoi yang diajukan terdakwa pada sidang sebelumnya. Dalam pledoi itu Luluk mengaku dirinya juga menjadi korban dari Yayasan Amalillah tempat hasil penggelapan mobil rental.  Vonis yang dijatuhkan oleh hakim tersebut lebih ringan daripada tuntutan jaksa Jaksa Penuntut Umum Nur Laliy SH yang menuntut Luluk hukuman tiga tahun penjara. Atas putusan tersebut Luluk menyatakan pikir-pikir dulu. Seperti diketahui, luluk adalah tersangka penggelapan 26 mobil rental dari berbagai nerek seperti Xenia, Avansa, Luxio, APV, Visto dan lainya.  Dalam menjalankan operasinya Lul...

Ibu Guru di Purworejo Gelapkan 26 Mobil

Hj Luluk Fauziah (38) warga RT 1 RW 2 Desa Triwarno, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo terpaksa harus beurusan dengan pihak berwajib. Pasalnya wanita berpenampilan menarik dan ahli ceramah ini telah menggelapkan 26 mobil rental. Dari aksinya tersebut, tersangka berhasil meraup sekitar Rp 400 juta. Sampai kemarin 18 buah mobil hasil penggelapan yang dilakukan oleh Hj Luluk Fauziah yang juga berprofesi sebagai guru Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) “Afkar” di Purworejo tersebut sudah berhasil diamankan polisi. Kapolres Purworejo Muhammad Taslim Chaerudin melalui Kasat Reskrim AKP Gandung Sardjito yang dikonfirmasi SP di ruang kerjanya Jumat (9/3) membenarkan adanya kasus tersebut.   Dijelaskan , terungkapnya kasus itu berawal dari laporan korban bernama Ganung Sukarini (36) warga RT 1 RW 1 Kelurahan Sindurjan, Purworejo. Berdasarkan laporan tersebut dan dirasa cukup bukti tersangka kemudian diamankan polisi. “Dari hasil pemerikasaan tersangka mengaku sudah mengg...

Dua Pelaku Perampokan Toko Emas di Grabag di Bekuk Polisi

Dua dari enam pelaku perampokan toko emas di Pasar Grabag beberapa waktu lalu berhasil ditangkap Satuan Reskrim Polres Purworejo. Kedua tersangka tersebut adalah Sutirto (32) warga Desa Kliwonan Kecamatan Banyuurip Purworejo dan Subeno (26) warga Desa Nambangan RT 05 RW 03 Kecamatan Grabag Purworejo.  Sutirto tertangkap di sebuah di depan kampus IPDN Jatinangor Sumedang Jawa Barat Sabtu malam (13/10). Sementara Subeno ditangkap di Desa Widoro RT 06 RW 01 Kecamatan Karangsambung Kebumen Selasa (15/10). Dihadapan penyidik dan sejumlah wartawan, keduanya mengakui sebagai pelaku perampokan toko emas pasar Tlogo, Kecamatan Mirit Kabuapten Kebumen beberapa waktu lalu. Dikatakan, sebelum melakukan aksi perampokan di toko emas di pasar Grabag komplotan tersebut sudah merencanakan sebulan sebelumnya. Terkait dengan senjata api yang digunakan merampok, keduanya mengaku ada kawannya yang menyediakan. “ Kawan yang diluar Jawa sudah menyiapkan dan kami tinggal pakai saja, “ kata Subeno. ...

Purworejo Expo 2012

Pembukaan Purworejo Expo yang sedianya akan dibuka Menteri Koperasi dan UKM, akhirnya dibuka Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, di depan Pendopo Kabupaten Purworejo , Rabu (7/11). Pembukaan expo yang sekaligus dirangkai dengan peluncuran branding Purworejo, merupakan rangkaian memperingati Hari jadi Kabupaten Purworejo ke 1111. Selain Gubernur dan Ny Bibit Waluyo, acara juga  dihadiri Deputi Kementrian Koperasi dan UKM RI  Neddy Rafinaldy Halim, Penasehat Koperasi dan UKM Pusat Erman Suparno, serta lima kabupaten sekitar yakni kebumen, Wonosobo, Magelang, Temanggung, Kulonprogo.  Dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Tengah mengatakan bahwa dengan kegiatan seperti ini, diharapkan dapat terus menggali potensi ekonomi yang ada. Terutama potensi lokal yang melibatkan Koperasi, UKM dan pameran hasil-hasil pembangunan daerah, yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat.

Ratusan Warga Gerudug Polres Purworejo

Dengan menggunakan empat truk, ratusan warga Desa Kaligesing, Kecamatan Kutoarjo Menggeruduk Mapolres Purworejo Selasa (30/10). Kedatangan massa ini untuk memberi dukungan moral terhadap Saryono (36), Kepala Desa Kaligesing yang sedang kesandung kasus hukum. Dukungan diberikan sebagai wujud simpati, prihatin dan peduli terhadap pimpinan mereka. Warga meyakini kalau pimpinan mereka tidak sepenuhnya bersalah. Justru sebaliknya warga menilai sikap kepala desanya sangat loyal dan memihak terhadap masyarakat. “Pak Suyono itu kepribadianya sangat baik, jadi kasihan kalau harus menanggung sendiri,” ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya. Kedatangan ratusan warga tersebut kemudian diterima Binmas Polres Purworejo.

PURWOREJO: DALAM CATATAN DAHLAN ISKAN

Problem susu etawa di Bukit Menorah Senin, 24 September 2012 Manufacturing Hope 44 Sudah terlalu malam ketika saya tiba di Sumowono, desa di gugusan Bukit Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah. Sudah terlalu gelap untuk bisa melihat kandang-kandang kambing di desa itu. Saya salah perhitungan. Berbekal alamat saja ternyata tidak cukup. Rencana untuk tiba di desa itu pukul 17.00 pun meleset. Jarak Jogja-Purworejo yang diperkirakan bisa ditempuh satu jam ternyata harus tiga jam. Untuk bisa keluar dari Jogja saja sudah memerlukan waktu satu jam sendiri. Proyek flyover di ujung ring road Jogja itu membuat lalu-lintas sore hari macet-cet. Tapi, itu bukan menyebab utama. Kesalahan fatalnya karena saya salah memilih jalan: untuk ke desa Sumowono ternyata bisa lewat Godean. Tidak perlu masuk kota Purworejo. Tapi nafsu besar untuk bisa menikmati dawet hitam yang terkenal itu membuat saya ingin masuk kota Purworejo.