Purworejo: Wisata Bukit Patihan

Bukit Patihan merupakan lokasi wisata baru di Purworejo, Bukit ini menyuguhkan panorama alam yang indah. Untuk melihat pemandangan yang mengaggumkan ini kamu bisa melihat langsung di puncak bukit Patihan ini. Di gardu pandang ini bisa digunakan untuk bersantai sembari melihat pemandangan alam dari Kabupaten Purworejo yang sangat indah dan hijau. Gardu pandang ini dibangun dengan dilengkapi pengaman sehingga para wisatawan yang ingin berfoto selfi di gardu pandang ini sangatlah merasa aman dan juga nyaman. Dari gardu pandang ini pengunjung juga dapat menyaksikan matahari terbit maupun matahari terbenam yang sangat indah dan merupakan tempat yang cocok untuk berfoto-foto ria. Latar belakang pegunungan dan hijaunya pepohonan menambah kesegaran yang membuat anda ingin berlama-lama berada di bukit ini.

Bukit Patihan Giyombong Bruno purworejo jateng memiliki tempat selfi yang hampir sama dengan Kebun Buah Mangunan yogyakarta. Ada juga spot selfi yang terbuat dari kayu dan terbentuk layaknya perahu seperti yang ada di Jurang Tembelan Kanigoro. Di tempat ini anda semua bisa berfoto foto dengan latar pegunungan yang terlihat luas dan juga hijau. Udara disini pun juga terasa sangat sejuk dengan hembusan angin yang bertiup. Spot bunga matahari di Bukit Patihan ini menjadi daya tarik sendiri dengan pemandangan laut Purworejo. Indahnya pemandangan laut ini membuat para pengunjung betah berfoto dan memanjakan matanya di sini.
Lokasi Bukit patihan Bruno Purworejo sangat cocok untuk anda yang ingin melepas penat setelah pikiran terbebani dengan segala rutinitas yang anda kerjakan. Waktu terbaik untuk mengunjungi Bukit patihan Bruno Purworejo ini pada saat pagi hari sebelum jam 6, agar anda dapat merasakan berada di atas kabut. Atau anda juga bisa datang saat sore hari melihat indahnya matahari tenggelam dari atas ketinggian. Untuk menikmati Bukit Patihan Bruno Purworjo ada baiknya anda mempersiapkan bekal air minum. Pakailah pakaian yang menyerap keringat dan alas kaki yang ringan. Karena warna dominan di wilayah ini biru dan hijau, maka untuk mendapatkan foto selfie terbaik, gunakan pakaian berwarna merah atau kuning, atau warna-warna yang kontras.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SPOT MANCING DIPURWOREJO

Image
Anda pengemar joran? punya hobby mancing atau mancing mania, berikut rangkuman spot macing di Purworejo yang sering dikunjungi para mancing mania baik lokal maupun daerah. Muara Rowo Tempat mancing ini sering dikunjungi oleh para pemancing, bahkan pernah diulas di Kompas.com. muara sungai Rowo. Sungai Rowo merupakan perbatasan antara Kab. Purwoerjo dan Kab. Kebumen di bagian selatan. Disebelah baratnya masuk wilayah Kab. Kebumen, sedangkan disebelah timur masuk wilayah kab. Purworejo, bagi anda pengemar pancing spot ini patut dicoba. Jembatan Bendungan Boro Jembatan di bendungan boro ini membelah sungai Bogowonto dan menghubungkan antara desa pangenrejo  disebelah barat dan desa kedungsari  disebelah timur. Di musim kemarau ketika airnya bening,  merupakan saatnya memancing ikan putihan,  yaitu ikan bersisik berwarna putih seperti ikan melem, nilem, bader, wader dan lain-lain. Memancing di sini biasa memakai umpan lumut atau umpan racikan, dengan memakai t
Read more

Sawunggalih, Awal Berdirinya Kota Kutoarjo

Image
Banyak orang yang mencari referensi mengenai asal-usul daerahnya, sejarah dan lain sebagainya. salah satunya adalah daerah Semawung Daleman, yang merupakan cikal bakal lahirnya kota Kutoarjo di pesisir selatan Jateng, tepatnya di Kabupaten Purworejo. Secara historis ini sangat menarik untuk dipelajari terutama untuk orang-orang yang suka dengan sejarah dan perjalanannya. Kisah Kyai Jinem
Read more

Sejarah Desa Semawung Daleman

Semawung Daleman berasal dari kata "Sawung" dan "Dalem".Sawung merupakan penggalan dari nama Sawunggalih,sedangkan Dalem dalam bahasa jawanya berarti rumah atau bisa berarti suatu panggilan terhadap bangsawan yang begitu dihormati yaitu Kanjeng Dalem. Asal-usul desa Semawung Daleman memang tak lepas dari cerita tentang seorang tokoh legendaris desa itu yang bernama sawunggalih. Sebenarnya Sawunggalih hanya merupakan nama julukan semata.Nama ini didapat karena dia memiliki ayam jago (sawung) yang sangat 'nggalih' (kuat tidak ada tandingannya) dengan ciri-ciri paruh hitam, bulu hitam, kaki hitam, bahkan darahnyapun juga hitam. Nama sebenarnya dari Sawunggalih adalah Jaka Guthuk.
Read more