Seorang Ibu Muda Masih Selamat Setelah Tertimbun Tanah Longsor Selama 12 Jam di Purworejo
Purworejo - Bencana longsor yang terjadi di Purworejo, Sabtu (18/6), menyisakan duka yang mendalam. Namun di tengah rasa pilu, ada kisah keajaiban seorang wanita yang bertahan hidup setelah 12 jam tertimbun lumpur.
Riza Oktavi Nugraheni (24) tak menyangka Sabtu petang lalu akan terjadi musibah yang begitu dahsyat bagi dia dan keluarganya.
"Saya sedang santai-santai saja di kamar, gendong anak sambil duduk. Ibu saya melihat keluar jendela sambil berkata 'hujannya deres'. Setelah itu langsung saya tersapu tanah dari belakang," cerita Riza.
Riza saat ini masih dirawat di RSUD Purworejo, Selasa (21/6/2016) karena luka-luka yang diderita di sekujur tubuhnya. Di RS tersebut Mensos Khofifah Indar Parawansa menjenguk para korban bencana.Riza mengingat saat itu dia terdorong tanah dari arah belakang. Bayi perempuannya yang masih berusia 18 bulan masih di gendongannya.
Untuk beberapa saat, Riza masih mendengar anaknya menangis. Namun kesadarannya tak stabil. Beberapa kali dia pingsan kemudian sadar, lalu pingsan lagi.
Riza juga merasakan dirinya susah bernafas dan sangat mengkhawatirkan keselamatan anaknya.
Tak lama kemudian, di tengah guyuran hujan deras malapetaka pun menghampirinya. Reruntuhan tanah kian kencang berjatuhan dari atas tebing belakang rumahnya. Lumpur menenggelamkan setengah tubuh Riza, sedangkan setengah tubuh lainnya tenggelam oleh air bercampur lumpur.
"Saya sendiri terdorong jatuh sambil mendekap anak saya. Sedangkan ibu sudah terlempar jauh keluar rumah. Habis itu, semuanya terlihat gelap. Hujan deras juga membuat saya susah napas," akunya.
Dari ujung kaki sampai pangkal leher, dirasakannya terhimpit tanah dan batu-batu besar. "Cuma kepala saya yang enggak kena tanah. Tapi banyak serpihan-serpihan batu menyerempet muka saya," ujarnya.
Pandangannya gelap dan sekujur badannya perih. Ditambah dengan pilunya hati saat mengingat sang ibu yang terlempar di depan matanya.
"Lalu sampai saya akhirnya pasrah 'Tuhan Yesus, kalau memang saya harus sampai di sini saya pasrah. Akhirnya saya tidak sadar, ketika sadar saya sudah ditandu," kata Riza.
Di balik keajaiban itu, rupanya ada peran tangan mungil putri kecil Riza. Saat Riza akhirnya ditemukan, tangan bayinya menutup hidung dan mulut Riza.
"Karena tangan anak saya menutup mulut dan hidung saya, jadi air dan lumpur nggak masuk ke hidung dan mulut saya," imbuhnya sambil terisak.
Namun sayang putri kecilnya tak selamat. Saat ditemukan anak semata wayangnya telah meninggal dunia dalam pelukannya.
"Ibu saya juga meninggal, ditemukan jauh terlempar jauh," kata Riza.
8 anggota keluarga Riza tewas tertimbun longsor
Ia mengaku masih syok akibat peristiwa tersebut. Apalagi, ia salah satu perempuan yang selamat saat tanah longsor menerjang di desanya. Semua keluarganya yang tinggal berdempetan dengan rumahnya, telah meninggal dunia.
"Mulai ibu, adik, pakde, bulik sama kerabat lainnya sekitar delapan orang meninggal di lokasi. Ada satu om saya yang belum ditemukan. Tapi puji Tuhan, adik saya satu-satunya yang selamat dari bencana longsor," sahut Danang Christianto, kakak Riza.
Danang mengatakan saat ini pencarian masih dilakukan oleh tim relawan Basarnas agar tubuh pamannya itu segera ditemukan.
Baginya, kejadian yang menimpa adiknya merupakan keajaiban yang diberikan Tuhan. Betapa tidak, saat ia mendatangi desanya, sejauh mata memandang hanya terhampar bekas longsoran tanah hingga berkilometer. Semuanya luluhlantak ditimpa tanah.
"Sekitar 6 KK warga desa yang meninggal di situ. Hanya adik saya dan Mbak Aini yang selamat," katanya.
Ia mengaku mengalami kerugian materiil hingga ratusan juta rupiah. Belum lagi trauma yang dialami Riza jelas butuh recovery cukup lama. "Dia butuh pemulihan mental karena sangat terpukul abis tahu anaknya meninggal," katanya.
Comments
Post a Comment