Tokoh-Tokoh dari Purworejo
Purworejo tak pernah kering memasok putera-putera terbaikbangsa dari
dulu hingga sekarang. Peninggalan Karya Islam bwersejarah khas
Purworejo yang terus didatangi wisatawan adalah “Bedug Terbesar di
Dunia” yang terletak di dalam Masjid Darul Muttaqien, Alun-alun
Purworejo yang setiap hari ditabuh sebagai tanda waktu sholat. Meski tak
memiliki objek peninggalan sejarah sehebat Borobudur, Prambanan atau
Goa Jatijajar, Namun Purworejo memiliki para sejarah yang tak kalah
hebat untuk diketahui masyarakat luas.
Beberapa tokoh agama, para kyai hingga
pemimpin pemerintahan seperti adipati dan tumenggung yang berasal dari
tanah purworejo tercatat sebagai pahlawan yang berjasa pada masa
perjuangan lewat aksi-aksi islamiyah bersama-sama rakyat membebaskan
diri dari belenggu penjajahan .
Kisah-kisah patriotik bernuansa
keagamaan itu bisa kita dengar langsung dari masyarakat purworejo yang
begitu bangga memiliki deretan tokoh sejarah yang berasal dari tanah
leluhur mereka. Makam para tokoh penting itu terawat sebagai situs
sejarah yang di hormati dan dijaga kelestarianya.Beberapa peziarah,baik
perorangan maupun berrombongan secara berkala datang dari pelosok
Indonesia mengunjungi bukti sejarah yang tersimpan di bumi purworejo
ini. Ditinjau dari sejarah pembentukkanya
,purworejo tergolong sebagai wilayah yang sangat tua.Hari jadi kabupaten
ini ditetapkan 5 oktober 901 berdasarkan bukti sejarah primer ,
”prasasti kayu ara hiwang”.prasasti ini berupa batu andesit yang
ditemukan di desa boro wetan, kecamatan banyuurip. Dalam salah satu
kalimat yang ditulis dalam bahasa jawa kuno disebutkan tanggal,bulan dan
tahun yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi purworejo.
Alam purworejo yang hijau dan asri,dulu
merupakan lahan menguntungkan yang dikuasai pemerintah hindia belanda
lantaran memiliki hasil bumi melimpah.Beberapa bangunan peninggalan
belanda masih terwat baik dan digunakan hingga kini,seperti masjid jami
purworejo (1834),rumah dinas bupati (1840)dan bangunan yang sekarang di
kenal sebagai gereja GPIB (1879).Lahan terbuka yang di sebut
alaun-alun,seluas enam hektar ,konon terluas di pulau jawa ,sampai saat
ini menjadi poros kegiatan masyarakat purworejo untuk sekedar
jalan-jalan,olahraga atau menjadi pusat jajanan di waktu sore hingga
malam hari.
Dikota yang telah berusia 1105 tahun
lebih ini terdapat makam para pemimpin islam dan tokoh-tokoh agama yang
di anggap keramat seprti : Mbah Kyai Ahmad Alim-Bulus,Habib Abdullah
Bafagih ,Habib Zein Baraqbah,Kyai Tumenggung Kasan Munadi Samparwadi
,Kyai Imam Poero.Eyang Giri Sumantoko ,Eyang Zarkasih dan Beberapa yang
lain . Tokoh-tokoh pemimpin pemerintahan yang
makam nya hingga kini di kunjungi peziarah antara lain ,Adipati
Sawunggaling,Tumenggung Pringgoatmodjo ,Adipati Cokronagoro ,Tumenggung
Gagak pranolo Tumenggung Gagak Handoko.
Beberapa masjid peninggalan masa lalu
yang di buat sekitar tahun 1600-an dengan arsitektur kuno yang
menggambarkan karya besar islam yang di bangun para perintisnya,masih
terpelihara dengan baik,dan dapat di lihat langsung sambil mendengarakan
kisahnya dari para juru kunci yang umumnya di jabat secara turun
temurun hingga saat ini.Masjid-masjid tersebut antara lain ,Masjid
Loano,Masjid Santren-Bagelen.
Terdapat pula petilasan di purworejo
yang sampai sekarang banyak di datangi untuk membuktikan kisah-kisah
menakjubkan, seperti,Petilasan Sunan Geseng (murid sunan
kalijaga),petilasan pangeran Jojo koesoemodan satu petilasa non islam
yang di kenal sebagai petilasan nyai bagelen.
Purworejo juga terkenal sebagia tanah
kelahiran para tokoh nasional.Sebut saja WR Supratman , Jendaral Urip
Sumoharjo ,Jendral Ahmad Yani,Jendral Sarwo Edhi,Jendral Endriartono
sutarto hingga Erman Suparno(mentri tenaga kerja dan
transmigrasi kabinet Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf kalla).Peninggalan
karya islam bersejarah khas purworejo yang terus di datangi wisatawan
adalah “ Bedug terbesar di dunia” yang terlatak didalam masjid Darul
Muttaqin ,alun-alaun purworejo yang setiap hari di tabuh sebagai tanda
waktu sholat.
Kekayaan sejarah, tradisi dan budaya
purworejo banyak mendapat perhatian dunia pariwisata sebagai bagian dari
komoditi wisata nasional yang sangat menarik untuk di
kunjungi.Purworejo telah mencatatkan diri sebagai salah satu kota
penting di Indonesia yang tak pernah kering memasok putra-putra terbaik
untuk bangsa dan Negara sejak dulu hingga sekarang. Purworejo berada di antara kota-kota
wisata yang lebih populer macam Jogyakarta dengan karaton dan candi
Prambananya ,Magelang dengan candi Borobudurnya serta Kebumen dengan Goa
Jatijajar nya.Namun meski tak memiliki obyek peninggalan sejarah
sehebat Borobudur ,Prambanan atau Goa Jatijajar Purworejo punya
pelaku sejarah yang di zamannya turut berkiparah mengatur kemerdekaan
Indonesia yang tak kalah hebat kandungan sejarahnya sebagai asset
Nasional untuk di ketahui masyarakat luas.
Seperti kata bijak yang di kumandangkan
peradaban dunia, bangsa yang besar ialah bangsa yang mamapu menghargai
pahlawanya, maka seperti itulah masyarakat purworejo menghormati jasa
para pendahulunya yang telah berjuang memerdekakan dan membangun negeri
ini.Jasa dan Sumbangsih para pahlawan yang tanpa pamrih itu ,di tulis
dalam tinta emas dan dikenang sebagai kisah heroic yang mengharumkan
bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Purworejo pada khususnya.
Comments
Post a Comment