Masjid Tiban di Purworejo
Purworejo, CyberNews. Unik,
historis, dan mistis. Itulah kesan yang ada jika melihat Masjid Tiban di
Desa Jenarkidul, Kecamatan Purwodadi, Purworejo. Banyaknya benda-benda
purbakala yang semuanya memiliki cerita yang melatarbelakanginya sudah
cukup menjadi bukti dari kesan-kesan tersebut. Selain gapura dan kolah, di Masjid
Tiban juga terdapat batu hitam. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan Hajar
Aswad. Yang menarik, cerita yang berkembang batu hitam tersebut konon merupakan
bagian dari Hajar Aswad yang ada di Ka’bah Masjidil Haram Makkah.
Imam Masjid Tiban, M Djalal Sujuti
BA menceritakan, konon saat membangun Ka’bah di Makkah, Nabi Ibrahim AS
melemparkan salah satu batu dari Hajar Aswad Ka’bah.
Tempat yang kejatuhan batu tersebut,
sambung Djalal, nantinya akan berdiri sebuah masjid. Di bawah batu hitam
tersebut terdapat sebuah tulisan arab. Saat ini batu hitam tersebut berada di
sebelah selatan Masjid Tiban dan dipugar untuk melindungi posisi aslinya.
Benda purbakala lainnya adalah empat
buah saka guru yang terbuat dari tatal kayu Jati yang diikat menggunakan
lempengan besi. Saka guru tersebut diyakini memiliki ukuran yang sama dengan
saka yang dibuat Sunan Kalijaga untuk Masjid Agung Demak. Sampai saat ini saka
guru itu masih menjadi penyangga utama bangunan atap masjid.
Yang menarik, di bawah saka guru
tersebut terdapat empat buah umpak penyangga tiang Yoni dan Lingga dalam bentuk
laki-laki dan perempuan. Umpak batu yang merupakan bangunan masa peradaban
Hindu-Budha itu menunjukkan terjadinya kesinambungan budaya. Sekaligus wujud
toleransi karena produk dari bangunan agama lain masih tetap diakomodir.
Selanjutnya, benda lainnya yang juga
dianggap purbakala adalah sumur tiban yang terletak di sebelah utara masjid.
Sumur ini mensuplai kebutuhan air untuk bersesuci di masjid. Sumur ini
juga dipercaya muncul secara tiba-tiba. Airnya tidak pernah kering. Tidak
sedikit warga dari luar daerah yang datang ke masjid ini hanya untuk merasakan
kesegaran air dari sumur tersebut. Bahkan sejumlah warga dari luar negeri juga
sudah mendatangi masjid tersebut.
Benda purbakala terakhir yang ada di
Masjid Tiban adalah bedug kuno.
Konon bedug tersebut dibuat dari cabang kayu Jati Pend
Saat ini, bedug pendowo berada di Masjid
Darul Muttaqin, Kauman, Purworejo. Bedug ini juga dinyatakan sebagai
benda purbakala dan menjadi warisan peradaban yang terus dijaga kelestariannya.
owo yang batang utamanya
dibuat untuk Bedug Kyai Bagelen atau Bedug Pendowo yang merupakan bedug
terbesar di dunia.
Comments
Post a Comment