Calo Tiket KA Di Tangkap
Liputan6.com, Purworejo: Seorang pemuda yang berprofesi sebagai calo tiket kereta api di Stasiun Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, Aris, Senin (6/6) ditangkap polisi lantaran diduga menjual tiket palsu kepada calon penumpang. Kasus bermula ketika polisi memergoki keributan antara seorang calo dengan calon penumpang bernama Rahmad, asal Wonosobo, Jateng. Keduanya terlibat cekcok lantaran Aris dituduh menjual tiket palsu. Ketika hendak dikembalikan oleh Rahmad, Aris menolak.
Menurut Rahmad, sebelumnya dia ditawari tiket Kereta Api Sawung Galing Jurusan Kutoarjo-Tanah Abang, Jakarta. Karena tak curiga, dia pun membelinya dengan harga normal. Namun setelah diamati, tiket itu diragukan keasliannya sehingga dibatalkan dan Rahmad meminta uangnya kembali. Menanggapi hal itu, Aris menolaknya hingga membuat keributan.
Wakil Kepala Stasiun Kutoarjo, Kuntarto mengatakan, praktik percaloan kerap terjadi di stasiun yang dipimpinnya. Namun demikian, selama ini praktek jual jasa tersebut terjadi di luar stasiun yang di luar jangkauan kewenangannya. Kuntarto mengaku amat menyayangkan tindakan calo itu. Diakuinya selama liburan ini, jumlah penumpang KA di Kutoarjo meningkat 70 persen dibanding hari biasa. Umumnya, mereka usai memanfaatkan liburan dan hendak kembali ke Jakarta.
Hingga kini, pelaku masih diperiksa pihak berwenang.(BJK/ADO)
Menurut Rahmad, sebelumnya dia ditawari tiket Kereta Api Sawung Galing Jurusan Kutoarjo-Tanah Abang, Jakarta. Karena tak curiga, dia pun membelinya dengan harga normal. Namun setelah diamati, tiket itu diragukan keasliannya sehingga dibatalkan dan Rahmad meminta uangnya kembali. Menanggapi hal itu, Aris menolaknya hingga membuat keributan.
Wakil Kepala Stasiun Kutoarjo, Kuntarto mengatakan, praktik percaloan kerap terjadi di stasiun yang dipimpinnya. Namun demikian, selama ini praktek jual jasa tersebut terjadi di luar stasiun yang di luar jangkauan kewenangannya. Kuntarto mengaku amat menyayangkan tindakan calo itu. Diakuinya selama liburan ini, jumlah penumpang KA di Kutoarjo meningkat 70 persen dibanding hari biasa. Umumnya, mereka usai memanfaatkan liburan dan hendak kembali ke Jakarta.
Hingga kini, pelaku masih diperiksa pihak berwenang.(BJK/ADO)
Comments
Post a Comment